Sejak “pertengahan tahun hingga akhir tahun 2020” di Indonesia serentak diadakan “PILKADA” yang berarti “Pemilihan Kepala Daerah”. Alhamdulillah jika diantara kita yang sudah memiliki HAK untuk memilih kepala daerah kita berkesempatan mengikuti kegiatan PILKADA kali ini.
Pilkada serentak 2020 bertujuan sebagai “wadah untuk mendapatkan “calon kepala daerah” menjadi “pemimpin daerah yang akan resmi dilantik” untuk dapat memimpin daerah dimana kita bertempat tinggal yakni yang sesuai domisili kita.
Pilkada serentak dilakukan secara serentak se-Indonesia berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Dimulai dari “tanggal 30 September 2019 tentang “perencanaan anggaran” juga program” s.d. tanggal 20 Desember 2020 sebagai tanggal jadwal akhir “rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi bagi pemilihan kepala gubernur”.
Pilkada selain sebagai sarana untuk mencari dan mendapatkan kepala daerah juga sekaligus ajang “silaturrahim” khususnya bagi para warga negara yang memiliki HAK untuk memilih kepala daerah. Kita akan lebih “mengenal” kepala daerah yang hendak kita pilih untuk menjadi pemimpin yang mumpuni.
Kita dapat melihat wajah para calon/ kandidat kepala daerah melalui kertas lembar yang hendak kita “coblos”. Terlebih lagi pilkada kali ini bertepatan dengan “pandemik COVID19” yang masih berlangsung. Pastinya di setiap TPS yang kita datangi kesemuanya menerapkan “pembatasan jarak antar pemilih, kewajiban mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir/ penggunaan handsanitizer, memakai masker medis, dilarang berkerumun lebih dari 5 orang tanpa tujuan yang jelas”.
Sebagai warga negara yang baik hendaklah kita ikuti acara kenegaraan dengan mengikuti “protokol kesehatan” serta mengikuti PILKADA dengan mengikuti ketentuan yang telah “ditetapkan dan diberlakukan”, agar semua tujuan yang dikehendaki dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Memang PILKADA kali ini berbeda dengan PILKADA sebelum-sebelumnya yang lebih menekankan kepada protokol kesehatan. Mari kita sukseskan tidak hanya kegiatan kenegaraan berupa PILKADA saja.
Misal, kegiatan upacara bendera, disiplin berkendara, tidak merokok sembarangan, mentaati rambu lalu lintas, membayar kewajiban berupa pajak, serta beragam tatanan kehidupan lainnya. Yang kesemuanya jika kita lakukan akan memberikan dampak yang baik bagi “keteraturan hidup terutama kehidupan bernegara”. Mari kita “peduli” dan lakukan yang terbaik dari apa yang bisa kita “berikan kepada negara kita tercinta yakni Indonesia”.
