Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan Anak

  • Post author:
  • Post category:Blog
anak asuh-pola asuh anak-mengasuh anak-merawat dan mendidik anak-mengajar anak-mendidik generasi-yayasan pengasuh anak-mengasuh anak kecil-cara didik anak asuh
sdi.id

 

Ketika seorang wanita “menikah”, akan ada rasa ingin “memiliki anak”. Anak yang akan di banggakan kelak dewasa nanti. Dan bila menginginkan seorang anak yang membanggakan, juga harus  memikirkan konsep seperti apa yang ingin di terapkan dalam “mendidik”.

Dalam islam, kedua orang tua memiliki “tanggung jawab” terhadap “pertumbuhan fisik maupun psikis anak”. Sebagaimana firman Allah dalam Surah At-Tahrim ayat 6,

“Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamju dari api neraka yang bahan bakar nya adalah manusia dan batu; penjaganya malaika-malaikat kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Dalam ayat di atas menjelaskan bahwa setiap “keluarga” harus memberikan “pola asuh anak yang terbaik“. Dari memberikan “asupan yang baik lagi halal, mendidik anak dengan baik serta membentuk akhlak kepada anak”. Semua berkaitan dengan pola “mengasuh anak”.

“Pola asuh” dapat diartikan dengan cara orang tua yang digunakan dalam membantu tumbuh kembang anak, seperti “membimbing, mendidik, dan mencapai proses pendewasaan yang baik”.

Namun dengan kurangnya “ilmu pengetahuan” tentang “pola asuh anak“, seringkali  orang tua lupa akan “tanggung jawabnya”. Beberapa kejadian yang sering terjadi seperti “kekerasan terhadap anak, baik fisik maupun mental”. Padahal sesungguhnya pola asuh orang tua menjadi tombak bagi anaknya kelak, serta mempengaruhi pertumbuhana anak, baik perilaku & kepribadian nya.

Anak “sholeh” & “sholehah” merupakan dambaan setiap ke-2 orang tua. Namun anak yang sholeh pun terbentuk dari pola asuh dari orang tuanya yang baik, sehingga menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Rasulullah bersabda, “Anak yang sholeh adalah bunga surga.”

Pola asuh yang paling penting ialah pola asuh dalam hal pembentukan “akidah dan akhlaknya“. Pembentukan akhlak ini menjadi “benteng pertahanan” dari pengaruh hal-hal yang tidak baik, sehingga selalu tetap di dalam koridor kebaikan.

Selain pembentukan akhlak, memberikan asupan yang “bergizi lagi halal” juga mempengaruhi petumbuhan kepribadian seorang anak. Sehingga anak akan tumbuh dengan “sehat dan dapat bermanfaat untuk orang banyak”.

Dalam sebuah bahtera rumah tangga, hubungan antara kedua orang tua dengan anak adalah adanya “hubungan kasih sayang”. Kasih sayang inilah yang akan membina kepribadian anak dan membentuk psikologis anak yang baik. Dimana kasih sayang ini membawa “ketentraman hati” bagi keluarga.

Dengan memberikan kasih sayang yang penuh serta pengasuhan anak yang positif akan mampu menumbuhkan generasi yang baik. Genarasi yang “sehat jasmani dan rohani” dan tidak hanya menjadi “kebanggaan keluarga”, namun juga menjadi “kebanggaan negara maupun dunia”.