Pernah gak sih kamu merasa insecure pada diri sendiri???…
Apakah karena kekurangan yang dimiliki atau melihat kelebihan orang yg tidak dimiliki kamu???
Setiap orang wajar memiliki rasa insecure pada diri sendiri & biasanya akan berdampak positif untuk bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Tapi pernahkah kamu berfikir rasa insicure dapat dijadikan sebagai tanda IMAN sedang bermasalah???
Bentuk insecure seperti apa sih yang dilarang dalam Islam?
Nah konteks insecure disini yaitu rasa tidak nyaman atau kurang percaya atau merasa rendah terhadap diri sendiri yang secara berlebihan, akibat kekurangan diri yang tidak bisa diubah menjadi apa yang diinginkan, ingin terlihat sempurna oleh orang lain, dan terlalu peduli dengan cemoohan orang terhadap kekurangan yg dimiliki diri sendiri. Sifat ini sangat tidak diperbolehkan dalam islam.
Karena dapat berdampak buruk seperti membuat mindset yang selalu buruk terhadap diri sendiri, rasa iri yang menjerumuskan seseorang pada tindakan kejahatan dan rasa kepercayaan diri menjadi berkurang bahkan hilang sama sekali.
Tips-tips apa saja untuk dapat terhindar atau menghilangkan rasa Insecure yang dilarang?
- Fokus dan cinta pada diri sendiri dengan memperbaiki akhlak, belajar untuk tidak menyalahkan diri sendiri, ikhlas, bertekad untuk menjadi lebih baik, memperluas wawasan Ilmu, beri apresiasi setelah kamu berhasil melakukan sesuatu dan selalu mensyukuri atas nikmat sehat dan iman yg telah diberikan Allah SWT.
- Menghindari rasa iri dengan menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif dan yakin pada diri sendiri bahwa kita punya kelebihan lain yang memang kita punya, dan selalu berfikir positif terhadap diri sendiri.
- Menyimpan quotes supaya punya motivasi untuk membangun dan memperbaiki diri untuk berubah menjadi lebih baik.
- Selalu ingat dan percaya akan “takdir Allah SWT” dengan mengingat Surat At-tin : 4 yang artinya
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Dan ingat Surat Al-Imran : 139 yang artinya :
“Janganlah kamu “bersikap lemah” dan janganlah pula “bersedih hati” padahal kamu lah orang-orang yang beriman“.
Dari kedua ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT sudah menciptakan manusia sudah sedemikian “baik rupa” sesuai “kebutuhan” manusia tersebut dan Allah mustahil menciptakan makhluknya. Tanpa ada maksud tertentu, bisa jadi Allah SWT ingin tahu apakah Kita selalu “bersyukur” atas nikmat, rizki, dan selalu positf dengan Nya atau sebaliknya. Insecurelah pada orang yang kehidupan akhirat dan duniawinya secara seimbang dan keimanan yang mantap, bukan insecure dengan orang yang “cinta pada dunia dan harta”.
Selalu tersenyum dan yakinlah pada diri sendiri bahwa bisa menjadi seorang yang “baik”, serta tidak membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Ingat!!! Setiap orang memiliki “kelebihan” dan “kekurangan” masing-masjng, dan hal tersebut selalu seimbang dalam kehidupan setiap orang.
