
Aku sadari aku terlahir ke dunia berkat "izin Allah SWT melalui ibuku". Aku sadari aku sebagai manusia yang diciptakan Allah SWT untuk selalu "bersyukur" & "mengabdi kepada kedua orang tuaku", terutama kepada "ibuku". Tak jarang apa yang aku lakukan semua kupersembahkan yang "terbaik" kepada ibuku. Terkadang ibuku "diam seribu bahasa" dengan usaha dan ikhtiarnya dalam "memelihara, membina sekaligus membimbing" aku dalam menjalani berbagai aktifitas yang telah, sedang & aku jalani.
Tak pernah & bahkan "jarang sekali" menampakkan keluhannya saat bertemu dengan aku. "Hebat" inilah sebuah kata yang aku peruntukkan untuk ibuku tercinta. Yang sangat begitu cinta dan menyayangiku tanpa kenal lelah dan keluh kesah menghadapi aku.
Esok merupakan "hari ibu tanggal 22 desember 2020", hari yang sangat "spesial" bagi seluruh ibu se Indonesia. Hari ibu diperingati para ibu yang merupakan hari yang dilandasi "semangat" dalam rangka membangun bangsa & negara Indonesia, menurut sejarahnya tercetusnya hari ibu.
Sedangkan kapan hari ibu sedunia diperingati? … Hari ibu sedunia diperingati setiap "tanggal 8 Maret". Semua perempuan sangat bersyukur tak hanya dalam menjadi "pengikut/ makmum" bagi sang imam atau "suami" namun juga menjadi sebagai "motivator bagi para anaknya".
"Hari ibu internasional 2020" meski sudah lewat, namun tetap semangat hari ibu internasional masih terngiang dan selalu menjadi hari motivasi bagi para ibu sedunia. Karena bagaimana pun juga perempuan tak hanya sebatas menjadi perempuan yang hebat bagi para anaknya. Namun peranan ibu khususnya di dalam berumah tangga sangat amat berperan vital dalam mendampingi suami dalam melakoni perannya. Begitu pula bapak sangat berperan dalam membimbing ibu juga anak.
Membangun bangsa & negara dimulai dari hal yang "terkecil" yakni "keluarga" yang merupakan "miniatur dalam berbangsa dan bernegara". Semua hal dimulai dan dibentuk dari "keluarga". Perempuan atau ibu lah yang menjadi "mediator" bagi sang ayah dan anak. Ibu sangat memiliki fungsi penting di dalam membangun keluarga, bangsa serta negara. Tanpa peranan ibu keluarga tidak akan terasa lengkap.
Dengan adanya peranan ibu kehidupan tak hanya terasa lengkap namun kehidupan menjadi lebih menjadi "bernilai lebih". Bahkan kesetaraan antara ibu dengan ayah serasa sudah "setara" tidak lagi memiliki ketimpangan yang sangat jauh berbeda. Ibu dapat memiliki peranan lebih.
Bahkan ibu dikatakan sebagai "ibu adalah tempat pembelajaran bagi anaknya". Baik itu untuk anak perempuan dan lelakinya. "Bagi anak lelaki ibu merupakan kekasih pertamanya begitu sebaliknya".
"Bagi anak perempuan sang ayah merupakan kekasih pertamanya". Mari kita "belajar banyak hal dari ibu kita" agar kelak ilmu pengetahuan, kemampuan dan pengalamannya yang telah, sedang dan akan dilaluinya kelak bisa menjadi pembelajaran bagi kita sebagai bekal kehidupan kita di masa depan. Tanpa peranan ibu aku bukan siapa-siapa. Terima kasih banyak ibuku.
Alhamdulillah
Terimakasih Ibu